Berau- Pergantian pucuk pimpinan diharapkan mampu membawa Polres Berau lebih maju dengan semakin banyak prestasi yang diraih serta pelayanan kepada

Pedang Pora, Tradisi Pernikahan Perwira yang Unik dengan Sarat Makna By WeddingMarket 17 Jan 2020 Viewers 6224 Menikah dengan Perwira mempunyai keunikan tersendiri di acara pernikahannya. Ada upacara pedang pora yang membuat pesta pernikahan terlihat berbeda dengan biasanya. Pedang pora sedniri berasal dari kata Pedang Pura atau Gapura Pedang memang menjadi tradisi pernikahan bagi perwira militer sebagai tanda melepas masa lajangnya. Upacara ini diiringi rangkaian pedang berbentuk gapura yang dibentuk dari hunusan pedang rekan-rekan sang perwira atau adik angkatan mempelai itu, Tradisi pernikahan Perwira ini mempunyai simbol Pedang Pora sendiri pun melambangkan solidaritas, persaudaraan, permohonan perlindungan pada Tuhan untuk angkatan bersenjata. Sedangkan Pedang Pora yang membentuk gapura ketika dilewati oleh kedua mempelai mengartikan kalau telah dimasukinya pintu gerbang kehidupan rumah tangga yang Pora ini pun tidak hanya dilakukan untuk lulusan Akmil, tetapi juga anggota AAU, AAL, Akpol, serta seluruh perwira pria baik itu Sepawamil, IDP, Semapa PK, dan Secapa Reguler. Singkat kata, upacara Pedang Pora hanya boleh dilakukan oleh seorang yang aktif dalam militer maupun Kepolisian, TNI, ABRI, AD, AL, ataupun upacara pedang pora ini hanya boleh dilakukan sekali seumur hidup. Dalam artian jika telah menjadi duda dan menikah lagi maka tidak akan dilakukan upacara Pedang Pora. Satu hal lagi nih, upacara Pedang Pora pun tidak dilakukan di pernikahan perwira wanita, kecuali jika perwira wanita itu menikah dengan perwira halnya lagi dengan Bintara dan Tamtama. Di hari pernikahan mereka tidak ada upacara Pedang Pora. Namun mereka tetap melakukan suatu prosesi mirip Pedang Pora yang diberi nama Hasta Pora. Acara tersebut dimaksudkan untuk menghormati rekan mereka yang melepas masa lajangnya. Pada Hasta Pora ini gapura dibentuk oleh tangan yang menunjuk lurus ke atas menyerupai Pedang Pora pada Pedang PoraProsesi Pedang Pora ini diawali dengan formasi baris saling berhadapan Pasukan Pedang Pora yang terdiri atas 12 orang berseragam lengkap. Kemudian Komandan Regu melapor pada mempelai yang sebelumnya harus siap di tempat prosesi ini berlangsung. Ketika sang Komandan Regu melaporkan bahwa Pedang Pora telah siap pada pengantin, maka para anggota pasukan pun dengan serempak menghunus pedang membentuk pengantin pun mulai berjalan melewati gapura dari pedang-pedang tersebut. Dan di bawah gapura Pedang Pora itulah dilangsungkan penyematan cincin pernikahan serta penyerahan seperangkat pakaian seragam Persatuan Istri Tentara Persit pada pengantin Komandan Regu menyerukan aba-aba Tegak Pedang dan pembacaan puisi. Kemudian, sang pengantin dipersilahkan menuju ke dan Makna Upacara Pedang PoraTradisi Pernikahan Perwira ini yaitu tradisi upacara penyambutan sang istri yang sudah diterima sebagai bagian dari hidup seorang perwira dan dalam setiap gerakannya mempunyai makna Pedang Pora yang sudah dilakukan secara turun-menurun di dunia militer ini pun melambangkan solidaritas, persaudaraan, dan permohohan perlindungan pada Tuhan. Jajaran pedang dalam upacara Pedang Pora yang membentuk gapura ini menggambarkan kedua pengantin memasuki gerbang kehidupan yang Pora, menyiratkan sebuah renungan mendalam mengenai hakikat kehidupan seorang perwira yang dalam suka maupun duka akan melibatkan sang istri. Pedang yang terhunus membentuk gapura melambangkan dengan bersikap dan berjiwa ksatria maka kedua mempelai akan selalu siap mengatasi segala rintangan dan menerobos semua hambatan yang ditemui di pernikahan mereka kelak. Sedangkan posisi dua shaf yang berhadapan merupakan simbol gerbang kehidupan baru yang akan dimasuki ketika kedua pengantin melewati gapura pedang menjadi cerminan doa agar keduanya mampu bergandengan tangan mengatasi semua rintangan. Sedangkan formasi Berbanjar menjadi lambang rasa gembira para junior atas kebahagiaan kakak angkatannya sekaligus menyatakan loyalitas mereka atas prosesi tradisi pernikahan Perwira pernikahan Perwira yang sarat akan makna ini tentunya tidak hanya ditemui pada Upacara Pedang Pora. Setiap daerah dan kelompok tertentu pastinya memiliki prosesi pernikahan yang sarat akan makna. Walaupun prosesinya berbeda-beda, namun tetap memiliki satu makna yaitu mendoakan kebaikan untuk sang Hipwee, Alienco Photo, 165 Wedding Expo Kunjungi WeddingMarket Festival Gratis! Menangkan Berbagai Hadiah Menarik Ya pedang pora adalah salah satu prosesi wajib dalam pernikahan yang dilakukan oleh seorang yang aktif dalam militer baik dari kepolisian, Tentara Republik Indonesia (TNI), Angkatan Bersenjata Republik Indoensia (ABRI), Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), atau Angakatan Udara (AU). Pedang Pora termasuk ritual yang dilakukan oleh angkatan Bykadrinaldi on July 21, 2022. (Admin), Padang 12 Juli 2022. Guna memberikan penghargaan kepada PNPP Polda Sumbar yang telah memasuki masa Pensiun, Biro SDM Polda Sumbar melaksanakan Wisuda Purnabakti dan Melepas Purnawirawan dan Wredatama dengan upacacara pedang Pora. Kegiatan yang diikuti oleh 64 orang Personil yang memasuki usia pensiun
ProsesiPedang Pora Hiasi Sertijab, Begini Suasananya. Setelah penyerahan cinderamata, dilaksanakan Prosesi Pedang Pora untuk melepas Bapak Iriawan
Jl Orari, Link. Klunjukan-Ciracas. Kota Serang Ruko Kaujon Mansion No. 09 (Lt. II KopiKocok Imara) 027065
Jakarta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ( Menkumham ) RI, Prof. Yasonna H Laoly, SH., M.Sc., Ph.D., telah mengukuhkan 1.076 Wisudawan dan Wisudawati Purnabakti Pengayoman, 1 Agustus 2022. Prosesi wisuda Purnabakti Pengayoman ini merupakan terobosan baru yang akan menjadi tradisi Kemenkumham dalam melepas insan-insan pengayoman terbaik yang telah melewati purnatugas (pensiun).
g91JyOa.